Lingkup Pekerjaan Borepile – Pondasi borepile merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang banyak digunakan pada gedung bertingkat, jembatan, tower, pabrik, hingga infrastruktur berat. Agar hasil pekerjaan memenuhi standar kekuatan dan keamanan, dibutuhkan lingkup pekerjaan borepile yang jelas, terstruktur, dan sesuai standar SNI.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap lingkup pekerjaan borepile, mulai dari persiapan, pengeboran, pemasangan tulangan, pengecoran, hingga pengujian kualitas. Panduan ini sangat bermanfaat untuk kontraktor, konsultan pengawas, engineer, dan pemilik proyek yang ingin memastikan pekerjaan borepile berjalan sesuai spesifikasi.
Apa Itu Lingkup Pekerjaan Borepile?
Lingkup pekerjaan borepile adalah rangkaian aktivitas teknis dan administratif yang dilakukan untuk membangun pondasi borepile sesuai desain, standar teknis, dan spesifikasi proyek. Setiap tahap harus dilakukan dengan teliti karena kegagalan pondasi dapat berdampak besar pada keselamatan struktur bangunan.
Lingkup pekerjaan borepile mencakup:
Persiapan lokasi proyek
Pekerjaan pengeboran
Pemasangan casing
Pemasangan tulangan
Pengecoran beton
Penarikan casing
Dokumentasi dan pengujian kualitas
Semua langkah tersebut harus mengikuti standar SNI 8460:2017 dan SNI 2847:2019.
Lingkup Pekerjaan Borepile Secara Umum
Berikut adalah lingkup pekerjaan teknis borepile yang umumnya terdapat pada dokumen kontrak dan method statement proyek konstruksi.
1. Persiapan Pekerjaan Borepile
Tahap awal ini sangat penting untuk memastikan pekerjaan borepile berjalan efisien dan aman.
1.1 Mobilisasi Alat & Material
Hydraulic drilling machine
Kelly bar
Tremie pipe
Casing
Tangki slurry (bentonite/polymer)
Rebar dan spiral
1.2 Pembersihan Area Kerja
Area harus bebas dari material yang mengganggu mobilisasi alat berat.
1.3 Pembuatan Working Platform
Working platform yang padat dan rata dibutuhkan agar rig tidak miring selama pengeboran.
1.4 Penentuan Titik Borepile (Setting Out)
Surveyor menentukan posisi borepile menggunakan theodolite atau total station.
2. Pengeboran Lubang Borepile (Boring Work)
Inilah inti dari pekerjaan pondasi borepile. Lubang harus dibuat sesuai diameter dan kedalaman desain.
2.1 Metode Pengeboran
Metode yang digunakan tergantung kondisi tanah:
Dry boring → tanah keras
Wet boring → tanah lunak/berair
Casing method → tanah tidak stabil
Rotary drilling → proyek besar dan dalam
2.2 Penggunaan Slurry (Bentonite/Polymer)
Slurry digunakan untuk menahan dinding lubang agar tidak runtuh.
Kualitas slurry dipantau melalui:
Density
Viscosity
Sand content
2.3 Kedalaman & Diameter Lubang
Harus sesuai shop drawing:
Diameter: 40–150 cm
Kedalaman: 10–50+ meter
2.4 Pemeriksaan Verticality
Kemiringan lubang (plumbness) harus memenuhi toleransi:
Maksimal 1.5%–2% dari panjang borepile.
3. Pemasangan Casing
Casing digunakan untuk menahan dinding tanah selama pengeboran dan pengecoran.
3.1 Jenis Casing
Temporary casing → dilepas setelah pengecoran
Permanent casing → dibiarkan menjadi bagian pile
3.2 Waktu Pemasangan
Dipasang pada awal pengeboran (casing first)
Dipasang setelah kedalaman tertentu (casing follow)
3.3 Fungsi Casing
Menjaga stabilitas lubang bore
Mencegah masuknya air tanah
Meminimalkan penyempitan diameter lubang
4. Pembersihan Lubang Borepile (Cleaning Work)
Setelah kedalaman tercapai, lubang harus dibersihkan dari sisa tanah, pasir, dan lumpur.
4.1 Pembersihan Mekanis
Menggunakan:
Cleaning bucket
Compressor air
Desander unit
4.2 Standar Kebersihan
Sedimentasi maksimal 5 cm
Ground water harus stabil
Slurry density harus sesuai batas
Kebersihan lubang berpengaruh langsung pada kualitas ikatan beton.
5. Pemasangan Tulangan Borepile (Reinforcement Installation)
Tulangan borepile terdiri dari:
5.1 Tulangan Longitudinal
Ukuran umum:
D16
D19
D22
D25
Jumlah batang disesuaikan diameter pile.
5.2 Tulangan Spiral (Helix)
D10 atau D12
Pitch 10–25 cm sesuai desain
5.3 Pemberian Spacer
Selimut beton minimal 6–7 cm.
5.4 Pemasangan Cage
Cage diangkat dengan crane
Dimasukkan perlahan ke lubang bore
Dicegah agar tidak bersentuhan dengan dinding lubang
Pemasangan cage harus lurus dan tidak terpuntir.
6. Pengecoran Beton Borepile (Concreting Work)
Pengecoran borepile dilakukan menggunakan metode tremie untuk menghasilkan beton yang padat dan homogen.
6.1 Metode Tremie
Tremie pipe dimasukkan hingga dasar lubang
Beton dialirkan dari bawah ke atas
Tidak boleh ada jeda pengecoran
6.2 Mutu Beton
Beton borepile biasanya menggunakan:
K-300 / fc’ 25 MPa
K-350 / fc’ 30 MPa
K-400 / fc’ 35 MPa
Slump: 18 ± 2 cm.
6.3 Pengendalian Kualitas Beton
Dilakukan pemeriksaan:
Slump test
Suhu beton
Pengambilan sampel cube test
6.4 Penarikan Tremie Pipe
Dilakukan bertahap dan perlahan untuk menghindari segregasi.
7. Penarikan Casing (Jika Menggunakan Temporary Casing)
Langkah-Langkah
Casing ditarik perlahan bersamaan dengan naiknya beton
Pantau tekanan beton di dinding bore
Pastikan tidak terjadi runtuhan dinding
8. Finishing & Backfilling
Setelah pengecoran selesai:
Pekerjaan Finishing
Memotong beton pile head sesuai elevasi desain
Meratakan permukaan
Pekerjaan Backfilling
Lubang sisa di sekitar borepile ditimbun kembali untuk keamanan area kerja.
9. Pengujian dan Quality Control Borepile
Lingkup pekerjaan borepile wajib mencakup serangkaian pengujian untuk memastikan kualitas pondasi.
9.1 Pile Integrity Test (PIT)
Memeriksa cacat seperti:
Honeycomb
Rongga
Retak
Diameter tidak sesuai
9.2 Cross Hole Sonic Logging (CHSL)
Untuk borepile diameter besar.
9.3 Static Load Test (SLT)
Uji paling akurat untuk mengetahui kapasitas beban.
9.4 Dynamic Load Test (PDA Test)
Uji alternatif dengan biaya lebih murah dibanding SLT.
9.5 Dokumentasi QC
Jurnal pengeboran
Rekap beton
Foto proses kerja
Hasil uji material
10. Administrasi & Dokumentasi Lingkup Pekerjaan Borepile
Selain pekerjaan teknis, lingkup borepile mencakup pekerjaan administratif sebagai bukti bahwa pekerjaan sudah sesuai spesifikasi.
Dokumen yang Dibutuhkan
Shop drawing
Method statement
ITP (Inspection Test Plan)
Daily activity report
Test report beton
Test report borepile
Dokumen ini wajib untuk serah terima proyek.
11. Keselamatan Kerja (K3) pada Pekerjaan Borepile
Pekerjaan borepile melibatkan alat berat, kedalaman besar, dan cairan slurry, sehingga aspek keselamatan sangat penting.
K3 Utama
Operator alat harus bersertifikat
Gunakan helm, rompi, sepatu safety
Area sekitar bore harus dipasang barikade
Slurry dan beton tidak boleh mengenai kulit
Crane harus ditempatkan di platform stabil
Kesimpulan
Lingkup pekerjaan borepile mencakup seluruh proses dari persiapan hingga pengujian akhir pondasi. Setiap tahap harus dilakukan secara terstruktur:
Persiapan alat dan lokasi
Pengeboran lubang pondasi
Pemasangan casing
Pembersihan lubang
Pemasangan tulangan
Pengecoran metode tremie
Penarikan casing
Finishing dan backfilling
Pengujian kualitas
Ketelitian dan kualitas pada setiap lingkup pekerjaan tersebut menentukan kekuatan dan keandalan pondasi borepile untuk jangka panjang. Dengan mengikuti standar SNI dan pengawasan lapangan yang baik, pondasi borepile dapat berfungsi optimal menopang beban struktur besar.
Nah, bagi rekan – rekan yang butuh penyedia jasa sondir Batam dan sekitarnya silahkan langsung hubungi kami di PT. Mitra Geoteknik Nusantara. Terima kasih.
